Thursday, June 12, 2008

Profesi di Lorong Gerbong Kereta

Selama perjalanan dari Jogja ke Jakarta dengan KA Fajar Utama aku mengamati ada 6 pekerjaan informal yang berlangsung dalam lorong sempit gerbong kereta.

1. Pedagang Asongan
Profesi inilah yang paling banyak berkeliaran di lorong kereta api bisnis ataupun ekonomi. Mulai penjual minuman, rokok, makanan, mainan, buku, alat masak sampai dengan penjaja voucher isi ulang seluler. Tak jemu-jemunya mereka menawarkan berbagai dagangan dengan sabar. Namun tak urung ada sebagian yang sedikit memaksa ataupun mengganggu penumpang yang sedang tidur. Walaupun dianggap sebagian orang menganggu, namun para penjaja ilegal itu juga memberikan solusi alternatif yang bervariasi bagi para penumpang yang merasa lapar, atau sedang butuh barang-barang yang mereka jajakan.

2. Pengamen
Pengamen di kereta api tidak sebanyak jumlahnya dengan profesi sejenis di bus. Jumlah mereka juga kalah signifikan dengan pedagang asongan di kereta. Namun ada satu pengamen yang unik karena serpertinya aku sudah pernah melihatnya di bus jurusan kebumen-jogja 2 tahun silam sewaktu aku KKN di Kebumen. Pengamen itu adalah pengamen waria yang senang menyanyika lagu wer ewer ewer ......yang terdengar lucu di telinga. Pengamen itu juga kulihat mengamen jam 4 pagi saat perjalananku naik Kereta Senja Utama Jogja dari Stasiun Pasar Senen sampai di kawasan wates Jogjakarta.

3. Pengemis
Pengemis yang kujumpai dalam kereta api juga relatif sedikit. Mungkin mereka kalah saingan dengan penjual asongan.

4. Tukang pembersih lantai
biasanya profesi ini digeluti oleh anak-anak yang membawa sapu untuk menyapu sampah bagian bawah bangku dan meminta imbalan sukarela dari penumpang.

5. Tukang semprot pewangi
mereka biasanya beraksi dengan menyemprotkan spray pewangi ruangan di kolong bangku penumpang dan mereka meminta imbalan sukarela dari penumpang. Namun serigkali bukan bau wangi yang ditimbulkannya melainkan bau menyengat yang bikin perut mual dan kepala pening.

6. Peminta Sumbangan
kebetulan yang kujumpai saat itu adalah orang yang meminta sumbangan untuk pembangunan pondok pesantren.

Profesi lainnya yang kujumpai sepanjang perjalanan adalah pengemis kecil. Mereka itu adalah anak-anak kecil yang meminta-minta uang dari balik jendela kereta saat kereta berhenti di stasiun. Mereka terlihat di Kawasan Stasiun kecil di Ketanggungan.





No comments:

Post a Comment