Ada fenomena unik yang kuamati sepanjang perjalananku naik kereta api Fajar Utama dari Jogja ke Jakarta. Membayangkan saja perjalanan kereta api bisnis itu yang bisa mencapai 8 jam lebih membuatku nggak nyaman dengan perjalanan itu. Belum lagi penjual asongan yang memenuhi lorong kereta silih berganti. Namun ada yang unik dari perjalananan hari Senin, 9 Juni 2008 itu.
Kereta api berangkat pukul 8.00 tepat, semua penumpang sudah duduk dibangku masing-masing. Kebetulan dalam gerbong yang kunaiki terdapat sekelompok remaja yang duduk di depan bangkuku. Jumlahnya sekitar 5 orang lebih. Tampaknya mereka usai berlibur di Jogja, terlihat dari bawaan mereka yang dipenuhi souvenir-souvenir. Menariknya yang kulihat dari kelompok ini adalah mereka merasa sangat enjoy naik KA bisnis itu. Di sepanjang perjalanan, tak habis-habisnya mereka makan, dari bekal mereka sampai yang dibeli dari penjaja makanan di kereta. Sampai tak terhitung barang apa saja yang mereka beli dalam kereta itu.
Pecel pincukan yang dijajakan penjual wanita separuh baya berkacamata dengan gincu merah merona di bibirnya mereka lahap habis. Si penjual pun tak kalah berpromosi sambil menyajikan lontong pecel racikannya di lorong sempit kereta. "pecelnya ini bersih terjamin kok Mas, pasti enak banget, pakai bakwan cuma 4000",katanya. Sempat juga lidah ini tergiur karena melihat remaja-remaja itu dengan lahap menyantapnya. Lalu lalang penjual asongan lainnya di lorong kereta itu, tak menyurutkan si penjual untuk melayani "kliennya". Dalam sekejap pun onggokan sampah daun pembungkus lontong teronggok di bawah bangku kereta, padahal awalnya si penjual menyelipkan sampah pembungkus itu di bakulnya dan membuatku terkesan, tapi eh ternyata.....!
Tak puas dengan pecel kelompok remaja itu juga memborong barang dagangan penjual asongan lainnya, mulai dari jeruk, rujak sampai batik pekalongan.....!" Wah ini mudik atau wisata belanja kereta" pikirku. Aku tak habis pikir kelompok remaja yang semua laki-laki itu bisa sedemikian menikmatinya perjalanan di kereta yang sangat membosankan itu, aku sempat iri melihatnya. Badan mereka yang bongsor-bongsor cenderung obesitas, nunjukkin kalau mereka memang doyan makan banget.....! Andai saja semua penumpang kereta kayak mereka, pastilah semua penjual asongan bakal ketiban rejeki nomplok!
No comments:
Post a Comment