24 Agustus 2011, tepat 29 tahun usia Kakak kandungku. Hari ini kuawali dengan sahur di hotel di kawasan Kemang. Sekitar pukul 8 lebih aku check out dari hotel itu. Usai Check Out aku tidak langsung pulang ke kos melainkan berniat menukarkan uang di Bank Mandiri Iskandarsyah buat persiapan angpao hari raya.
Aku parkir motorku di halaman depan Bank Syariah Mandiri yang juga kebetulan berada di Jalan Iskandarsyah berdekatan dengan Bank Mandiri (umum). Karena aku membawa dua tas, maka aku berniat menitipkan tasku yang satu ke pos satpam. Setelah kuletakkan tasku di dalam pos satpam, aku keluar dari pos, saat aku baru berpikir mau jalan ke kanan atau kekiri, tiba tiba karena aku teledor nggak memperhatikan selisih ketinggian lantai pos satpam dengan halaman parkir, jadilah aku keseleo pergelangan kaki kananku sampai terdengar bunyi krek..... Jatuhlah aku tersungkur di depan pos satpam.
Aku pun langsung duduk dan masih nggak percaya, mengapa bisa hal sebodoh itu kulakukan. Kubuka kaos kakiku, kupijat-pijat ringan punggung telapak kakiku untuk mengurangi rasa nyeri yang teramat sangat sakit. Mendadak kuteringat di dalam tasku ada balsem minyak tawon, tak ambil pusing kubuka tasku dan kuoleskan balsem itu di punggung telapak kakiku. Lumayan hangat rasanya dan sedikit mengurangi rasa nyeri.
Kuputuskan aku tidak jadi ke Bank Mandiri untuk menukarkan uang karena asumsiku, aku pasti akan merasakan kesakitan jika memaksa berjalan kaki ke Bank Mandiri yang jaraknya kurang lebih 50 meter dari situ. Aku pun pulang tanpa hasil. Sesampainya di kos, aku teringat kalau masih punya salep Counterpain di laci meja belajarku. Kuobrak-abrik isi laciku dan kutemukan salepnya langsung aja kuoles ke kaki.
Sore harinya setelah aku bangun tidur, aku merenung sejenak, kok bisa begini ya.... Mana mau mudik lebaran, dan pastinya jika belum sembuh nanti akan mengganggu jalanku. Tiba-tiba terlintas di pikiranku, jangan-jangan ini peringatan dari Tuhan karena tadi pagi di hotel aku sempat sedikit ngomel2 kepada staf hotel karena pelayananannya yang sangat lambat sehingga membuatku sangat jengkel, padahal waktu itu aku sedang puasa. Ternyata aku tidak mampu menahan amarah emosiku.
Ya Tuhan, rasa sakit di kakiku ini memang tidak sebanding dengan apa-apa yang telah Kau karuniakan kepada hambamu ini. Tak sepantasnya hamba ini mengeluh dan menyalahkan-Mu. Ya Allah ampunilah hamba ini yang kurang pandai bersyukur atas nikmatmu. Seringkali hamba hanya mengingat-Mu disaat tubuh ini kesakitan seperti saat ini, namun jika kunikmati kesenangan kusering lalai akan perintah-perintah-Mu.
Ya Allah, ampunilah kekhilafanku.
No comments:
Post a Comment