Itulah status yang sudah kutulis di Gtalkku beberapa hari terakhir ini. Saat ini aku sudah pindah tugas ke Balikpapan. Kepindahan tugasku ini sekaligus pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Bumi Kalimantan. Sebelum aku pindah kesini banyak kabar yang hinggap di telingaku kalau Balikpapan itu panas udaranya, biaya hidup terutama makanannya mahal-mahal. namun, semua itu tak menciutkan semangatku tuk menginjak tanah Borneo ini.
Manggala yang baru berusia 3 bulan harus kutinggal bersama Ibunya di Tulungagung, Jawa Timur. Memang hampir tidak ada bedanya tugasku di Jakarta atau di Balikpapan jika dikaitkan dengan kedekatanku dengan anak istriku, toh selama di Jakarta pun aku paling cepet juga sebulan sekali pulang ke Tulungagung. Istriku yang bertugas sebagai tenaga medis pemerintah juga tidak mudah jika mengurus pindah tugas kesini. lebih baik aku yang mondar-mandir ke Jawa menengok Manggala Prama Migi.
Balikpapan ternyata 'Jawa' juga! Banyak banget orang Jawa di Balikpapan. Pegawai di kantor baruku mayoritas adalah orang Jawa, semua bosnya juga orang Jawa. Penjual makanan yang kujumpai juga kebanyakan dari Jawa Timur, seperti dari Kediri, Madiun, Tulungagung, Pacitan. Jualan mereka pun rata-rata menu andalannya adalah nasi PECEL! Penjaga Kosku adalah orang Jawa juga dari Kudus kota tetangga di sebelah barat kota asalku PATI. Bahkan pemilik kosnya pun orang Jawa Timur ngakunya orang Ngawi, Madiun.
Balikpapan sebetulnya tidak terlalu panas, tapi kelembaban udaranya yang tinggi selalu membuatku berkeringat jika berjalan kaki baik itu pagi, siang ataupun malam kala mencari makan. Semenjak di Balikpapan, baru satu kali aku merasakan hujan disini yang kemarin cukup lebat namun tidak berlangsung begitu lama. Air di Balikpapan ini memang tidak begitu bagus, namun air di kantorku relatif lebih bagus daripada di kosku yang masih bercampur lumpur kuning walaupun sudah disaring dengan filter khusus.
Balikpapan, sebentar atau sesingkat apapun aku memelukmu di sini, kamu kan menorehkan kenangan yang tak akan terlupakan dalam hidupku.
No comments:
Post a Comment