Salah satu kegemaranku adalah mengamati yang akhirnya lama-kelamaan jadi 'niteni' (menyimpulkan suatu kejadian dari pengamatan berulang).
Yang jadi objek pengamatanku kali ini adalah tentang tiket maskapai penerbangan di 2 maskapai Low Cost Carrier yaitu Lion Air dan Citilink. Rute yang menjadi objek pengamatanku adalah Balikpapan - Surabaya, karena aku rata-rata sebulan sekali menempuh rute ini dengan pesawat
1. Harga Tiket
Harga tiket kedua maskapai ini tidak terpaut jauh. Harga dasar terendah untuk Citilink biasanya Rp270rb (belum termasuk PPN 10%), sedangkan Lion Air biasanya harga terendah untuk rute ini seharga Rp345rb (sudah termasuk pajak). Nah, sebagai orang awam kita biasanya beli jauh-jauh hari seperti sebulan bahkan dua bulan sebelum keberangkatan dengan harapan mendapatkan harga tiket yang lebih murah. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Memang jika kita jauh-jauh hari beli dan kebetulan dapat harga dasar terendahnya atau mungkin kita dapat harga promo yang jauh lebih rendah dari harga dasar terendahnya sudah pasti kita relatif lebih beruntung. Tetapi setelah kuamati selama ini ternyata harga tiket Lion Air ataupun citilink bergerak dengan mendekati distribusi normal dengan kurva berbentuk parabola. Maksudnya, semakin mendekati hari H sampai hari/tanggal tertentu harganya akan terus naik, namun setelah melewati hari tertentu itu harganya akan bertahap menurun. Dan kesimpulan dari hasil pengamatanku, harga dasar terbaik/terendah biasanya terjadi pada H-1 waktu sore hari sekitar pukul 17.00 ke atas. Namun, ada kecenderungan pada hari H tiket akan naik kembali walaupun tidak banyak. Itu terjadi pada Citilink ataupun Lion. Salah satunya kemarin pengalamanku membeli tiket Lion pada tanggal 11 Mei pagi sekitar pukul 8 untuk jadwal 12 Mei pukul 17.45 ataupun 18.05 seharga Rp444rb dan sehari sebelumnya harganya masih bertengger di Rp500 ribuan, dan aku memutuskan untuk langsung membelinya dengan perkiraan jika libur panjang seperti akhir pekan kemarin itu kemungkinan harga tiketnya tidak turun lagi meskipun mendekati Hari H. Sedangkan tiket Citilink masih tidak beranjak dari harga Rp440 rb (belum termasuk pajak 10%) Namun, karena masih penasaran pada tanggal 11 Mei Malam harinya iseng-iseng aku ngecek kembali website Lion dan Citilink. Betapa terperangahnya aku melihat harga tiket terbarunya. Untuk Lion harga tiket jadwal 12 Mei pukul 18.05 menjadi 345rb, sedangkan citilink untuk jadwal pukul 17.30 terjun bebas menjadi Rp290rb (belum termasuk pajak). Huh rasanya kecewa sekali, kan lumayan selisih 100rb bisa digunakan untuk makan selama 3 hari di Balikpapan. Tapi aku masih lebih beruntung daripada temanku yang sudah membeli tiket Citilink seharga 500 ribuan beberapa hari sebelumnya ditambah lagi pesawatnya delay 30 menit lebih, namun pesawat Lion yang kutumpangi saat itu ON TIME pukul 17.45 take off dari Juanda Surabaya.
Mengapa bisa begitu? Mungkin karena frekuensi penerbangan antara Surabaya dan Balikpapan yang relatif banyak menjadikan kedua maskapai ini perang tarif dan sistemnya otomatis akan menurunkan harga tiketnya jika sampai hari H, tiket masih sedikit yang terjual.
2. Pembayaran Tiket Online
Membeli tiket secara online mepet dengan hari H dengan harapan dapat tiket lebih murah mengharuskan kita menyingkirkan untuk sementara kartu kredit kita guna pembayarannya. Mengapa demikian? Karena secara sistem transaksi menggunakan kartu kredit di Citilink ataupun Lion Air 48 jam (2 hari) menjelang Hari H tidak dapat digunakan. Kalau di Citilink otomatis tidak tertera opsi pembayaran menggunakan kartu kredit, sehingga hal ini pernah membuatku bingung dan terpaksa membayar secara tunai melalui clickpay BCA, bisa juga dengan E-pay BRI atau kalau mau repot-repot bisa transfer melalui ATM.
Pembayaran di Lion juga demikian, 48 jam sebelum penerbangan tidak dapat menggunakan kartu kredit sebagai alat bayar, melainkan harus tunai melalui ATM beberapa Bank, Clickpay Mandiri ataupun BCA.
Bedanya dengan citilink, Lion menawarkan lebih banyak alternatif pembayaran dengan berbagai Bank yaitu Bank BII, Bank BCA, Bank BNI, Bank BRI, Bank Bukopin, CIMB Niaga, Bank Mandiri, Permata Bank, BTN Bank, Bank Sinarmas, Bank Danamon dan Bank Mega. Sedangkan untuk transfer melalui ATM, citilink mengharuskan kita mentransfer ke virtual account kita yang otomatis terbentuk di Bank Permata setelah kita memilih jenis pembayaran melalui ATM, yang jelas jika kita memakai ATM bersama ataupun ATM Non Bank permata akan terkena charge Rp5000,-, padahal mayoritas penduduk Indonesia masih sedikit yang punya rekening di Bank Permata, berbeda halnya jika menggunakan Bank Mandiri, BCA, BNI ataupun BRI yang jumlah nasabahnya relatif banyak.
No comments:
Post a Comment