Kwh meter di rumahku (dok. pribadi) |
Pertama kali aku mengetahui ada listrik prabayar sekitar tahun 2010 saat aku ke Bank Mandiri di Gedung Kantor PLN Pusat Jakarta Selatan. Saat itu ada promosi dan pendaftaran listrik prabayar. Aku belum bisa membayangkan bagaimana ya proses kerja listrik prabayar itu, setahuku selama ini kan setiap bulan ada petugas PLN mencatat meteran listrik di rumah dan kita mendapatkan tagihan setiap bulannya yang di dalamnya terdapat rincian biaya ada abonemen, pajak penerangan jalan (PPJ), dan jumlah KWH yang kita gunakan beserta besaran biayanya per bulan.
Aku baru tahu bagaimana listrik prabayar itu ya saat aku mulai pindah rumah. Ternyata setiap pemasangan baru instalasi listrik di perumahan, saat ini PLN mewajibkan dengan hanya memasang instalasi listrik prabayar. KWH meter-nya pun berbeda dengan listrik pasca bayar. Ada tombol-tombol semacam tombol di handphone untuk memasukkan pulsa listrik prabayar. Jadi memang mirip sistem pulsa prabayar telepon seluler, bedanya nomor token (20 digit) yang dimasukkan ke KWH meter listrik prabayar hanya bisa digunakan untuk satu KWH meter pengguna sesuai dengan nomor ID KWH meter tersebut. Jadi tidak ada istilahnya pencurian pulsa listrik.
Yang lebih keren lagi tidak ada masa kadaluwarsa untuk pulsa listrik prabayar. Listrik prabayar juga tidak ada abonemen perbulan, cuma ditambah PPJ saja. Rumah dengan listrik prabayar juga tidak ada kemungkinan diputus instalasi listriknya, tidak seperti pelanggan pascabayar yang ada kemungkinan diputus aliran listriknya karena menunggak tagihan, karena jika pulsanya habis yang listrik akan otomatis mati, dan cuma itu konsekuensinya bagi pelanggan.
Memang listrik prabayar dirancang oleh PLN untuk mengurangi bahkan menghilangkan (nantinya) tunggakan pembayaran yang sering dilakukan oleh oknum masyarakat, ataupun tidakan pencurian listrik dengan menaikkan daya listrik secara ilegal. Potensi negatif itulah yang tidak dimungkinkan terjadi sistem listrik prabayar, atau paling tidak lebih mempersulit masyarakat untuk berbuat curang. Yang pada akhirnya akan membuat keuangan PLN semakin membaik.
"Mas, rumahmu pakai listrik prabayar ya?", tanya seorang temanku
"iya, emang kenapa?"
"Wah, nggak enak tuh pakai prabayar, kalau mati listrik tengah malam repot cari penjual pulsanya!", tegasnya.
"Nggak masalah lah, kan aku bisa beli pulsanya langsung dari internet banking, toh nggak harus ke ATM atau ke counter pulsa, masih bisa kulakukan lewat HP!', jawabku enteng.
Menurutku listrik prabayar lebih murah daripada listrik pascabayar karena tidak ada biaya abonemennya. Jadi salah jika orang-orang masih berpikiran prabayar lebih mahal. Aku selama ini membeli pulsa listrik prabayar hanya melalui internet banking. Pada awalnya aku membelinya melalui internet banking Bank Mandiri, ternyata ada biaya tambahan administrasi sebesar Rp3.500,- per transaksi sama untuk berapapun nominal pulsa yang dibeli. Nah baru akhir-akhir ini aku beralih menggunakan internet banking CIMB Niaga yang bebas biaya administrasi. Lumayan ngirit 3500 perak, ha ha.....
Tadi pagi aku membeli lagi voucher pulsa listrik prabayar nominal 100ribu melalui internet banking CIMB Niaga (Cimbclicks). Ternyata pada rinciannya tertera jumlah Kwh yang kudapatkan sebesar 110,5. Adapula biaya PPJ sebesar Rp2.913,- dan RP Token 97.087,-. Iseng kuhitung berapa sih harga per KWH-nya? Kupakai hitungan 97087 dibagi 110,5 jadinya Rp878,6/Kwh. Berarti memang benar harganya sesuai dengan kenaikan harga listrik tahap kedua tahun 2013 ini yang untuk Daya 1300 Watt menjadi Rp879/Kwh.
Ayo jangan ragu memakai Listrik Prabayar!
saya mau tanya tentang pemakaian listrik prabayar di apartemen. Saat ini saya menyewa di apartemen dan listriknya memamkai sistem prabayar. Saya hanya diperkenankan membeli pulsa prabayar melalui buiding management apartemen tersebut. NAmun yang anehnya setiap pembelian pulsa selalu ada pemotongan abonemen . Kemarin saja saya beli pulsa 100 ribu, dipotong abonemen 30 rb, jadinya pulsa saya tinggal 70 ribu. Apa memang bener demikian prakteknya?
ReplyDeleteUntuk sistem prabayar setahu saya tidak ada yang namanya abonemen ataupun biaya beban apapun, tambahannya hanya PPJ (Pajak Penerangan Jalan). kalaupun ada biaya tambahan lainnya yaitu biaya administrasi tempat/sarana/agen/bank tempat kita membeli pulsa listrik yang biayanya tak lebih dari Rp5000,-, malahan ada bank yang menggratiskan biaya administrasi pembelian pulsa listrik.
ReplyDeleteTerima Kasih
Saya juga sebagai salah satu pengguna listrik prabayar. Namun, terasa sangat berat karena untuk pulsa seharga Rp 50.000 saya hanya mendapatkan 40kWh. Mengapa anda bisa dapat yang murah? Apakah masih murah sampai sekarang? Terima kasih
ReplyDeleteMulai 1 Juli kemarin kan tarif listrik unutk daya 1300VA ke atas naik kembali bertahap sampai dengan akhir tahun 2014 nanti, jadi bersiap-siap saja dapat kWh lebih rendah lagi untuk pembelian pulsa beberapa bulan ke depan. Artikel yang saya tulis juga masih tarif listrik lama, padahal kalau gk salah sepanjang tahun 2013, tarif listrik naik sebesar 10% secara bertahap. Memang gaung kenaikan tarif listrik selama 2 tahun terakhir ini tidak sefenomenal jika BBM yang naik.
Deletemakasih bos infonya dan salam sukses
ReplyDeleteDr Kmrn listrik dirmh saya tiba2 mati padahal saat tdk sedang memakai beban yg berat dan dirmh lainya tdk mati dan sy sdh coba hub in pln tp ressponya lm sekali dan tdk ada penjelasan yg memuaskn alsanya knp..bgamn itu bs trjadi dn gmn mengatasinya bila tiba2 mati lg disaat yg gk terdug2..mohon jawabanya
ReplyDeletemakasih gan buat infonya dan semoga bermanfaat
ReplyDeleteSangat berharap, semoga web ini menjadi web yang terdepan dalam menyajikan informasi yang mencerahkan
ReplyDeleteterimakasih sob buat infonya dan salam sukses selalu
ReplyDelete