Jakarta! Mendengar kata itu sebagian besar masyarakat kita pasti langsung berasumsi tentang kemacetan, banjir, polusi, sungai kotor, pemukiman kumuh, kriminalitas sampai dengan biaya hidup tinggi. Stigma-stigma negatif itu lebih melekat daripada citra positif yang dimiliki Jakarta itu sendiri.
Namun bagiku, Jakarta itu menggairahkan, banyak tantangan, dinamis dan tentunya aku ingin segera kembali bertugas di sana. Nah, jika aku nanti mutasi ke Jakarta, ada beberapa hal yang kuinginkan:
1. Menata rumah yang sudah lama tidak kutinggali. Rasanya mau kukeluarin barang-barang gede yang dibeli kakak yang selama ini tinggal di rumahku, terutama alat fitnes-nya yang memenuhi ruang tamu. Sudah tahu rumah itu hanya bertipe 39, eh dikasih barang segede gaban, ntar begitu rumahnya jadi aku harus berhasil memaksanya mentransfer alat fitnesnya itu ke rumah barunya.
2. Menata taman dan halaman sekitar rumah. Pohon bambu Jepang yang sudah kutanam hampir dua tahun yang lalu akan kutata dan kubentuk menjadi pagar hidup yang rapi. Aku juga pengen menanam beberapa anggrek yang akan kutempel di tembok luar rumah. Menanam kangkung, sawi, tomat, cabe di polybag sepertinya juga mengasyikan biar tambah ijo royo-royo.
3. Beli Smart TV LG. Sudah lama kuingin benda ini, yang tentunya harus langganan speedy atau fastnet agar bisa optimal memakainya.
4. Langganan National Geographic Indonesia dan NG Traveler. Selama ini aku sering kelewatan beli beberapa edisi, soalnya di Balikpapan kalau mau langganan nambah ongkir yang lumayan. Maklum aku masih termasuk kaum Price Sensitive.
5. Beli cermin besar buat ngaca full body, ha ha..... Biar nggak dikritik lagi sama mahasiswaku hanya gara-gara penampilan yang acak-acakan!
6. Kayaknya perlu beli kendaraan juga nih, mosok udah kerja sekian lama masih pakai motor nyokap, hu..... Pengennya punya Vespa Primavera yang mau rilis dalam waktu dekat ini, tapi harganya itu lho, 30-an jt bo....! Hix... Nggak perlu mobil dulu lah toh di Jakarta macet banget, cukup satu saja dulu sementara ini biar di pakai Nining dan Manggala saja di kampung.
7. Pijat sepuasnya di Ken Hermawan, maklum lama banget nggak pijat
8. Memasak sesukaku! Sudah lama sejak pindah ke Balikpapan nggak masak sendiri, paling cuma masak air dan indomie, biasa nasib anak kos....
9. Dan yang pasti aku pengen tidur sepuasnya di kasur empuk dengan kamar yang dingin. Balas dendam karena di sini cuma tidur beralaskan lampit (tikar rotan) dengan suhu Balikpapan yang so HOT meski pada malam hari sekalipun.
Nggak sabar nih mewujudkan keinginan-keinginan duniawi itu, kapan aku mutasi ya??? Ha ha ha..... Nikmati dulu Balikpapan lah.... Ntar juga tiba saat itu!
No comments:
Post a Comment