Pages

Tuesday, March 4, 2014

Pengalaman Naik Taksi Transcab

Taksi identik dengan mobil sedan dengan lampu kuning bertuliskan Taksi di kap mobilnya. Nah taksi yang satu ini tidak hanya lampunya yang kuning melainkan seluruh body taksinya juga berwarna Kuning.

Transcab, nama taksi itu. Seperti halnya warna taksi di New York, di Jakarta Transcab sangat mudah dikenali karena warnanya yang mencolok di jalanan. Transcab juga menawarkan fasilitas tontonan TV kabel di kabinnya, yang tentunya relatif menghibur di kala terjebak macet namun ada juga beberapa armadanya yang belum dilengkapi TV kabel.

Transcab hanya beroperasi di Jakarta dan sekitarnya, dan belum terdapat di kota-kota besar lainnya seperti halnya si 'Burung Biru'. Transcab menerapkan Tarif Bawah yang tentunya lebih murah daripada si 'Burung Biru'. Armadanya yang tidak sebanyak kompetitornya, membuat kita jarang melihatnya berseliweran di jalanan.

Transcab mempunyai sistem database pelanggan yang baik. Sekali kita terdaftar sebagai pelanggannya, dan nomor telpon yang kita gunakan menelpon hotline-nya terdaftar di database-nya, ketika kita menelpon untuk kedua kalinya dan selanjutnya, si operator sudah tahu identitas kita baik nama ataupun alamat rumah kita tinggal mengkonfirmasi mau dijempuit di rumah atau lokasi lain.

Sedikit pengalaman, ketika memesan Transcab untuk pagi buta saat aku masih tinggal di Jakarta agak susah. Seringkali menjelang waktu penjemputan armadanya tidak tersedia dan terpaksa harus memesan taksi lain. Mungkin saat ini armadanya sudah lebih banyak dan keluhan serupa bisa terminimalisir.

Lama tidak menggunakan Transcab, akhir tahun kemarin saya menggunakan Transcab lagi. Kebetulan rumah di Tangsel dekat pool Trancab di Jalan Aria Putra, Tangsel. Saat ke Ragunan bersama anak dan istriku, sengaja aku pesan Transcab, meskipun sangsi akan mendapatkan taksinya dengan cepat. Ternyata dugaanku salah, tidak sampai 10 menit Transcab sudah sampai depan rumah.

Kebetulan sopirnya saat itu berasal dari Jawa Tengah, kalau nggak salah dari Tegal atau sekitarnya. Si sopir kira-kira usianya tidak terpaut jauh denganku, paling-paling usianya 30-an. Nah, si Sopir ini sangat sopan, dan tutur bahasanya santun, dan enak diajak ngobrol. Aku pun meminta nomor HP-nya agar jika pesan lagi nantinya bisa sama si sopir ini. Si sopir ini, sebut saja namanya wanto, dia selama ini tinggal di pool transcab Aria Putra sedangkan istrinya tinggal di kampung karena sedang hamil besar.

"Mas, memang bener ya kalau pesan transcab malam hari untuk keesokan harinya itu susah banget dapatnya?", tanyaku dengan penasaran.

"Iya mas, memang begitu, soalnya operator ngasih order ke sopir keesokan harinya sekitar satu jam sebelum penjemputan, jadinya kalau mendadak begitu di pagi buta jarang ada sopir yang mau jemput.", jawabnya.

Mulai saat itu aku sering menggunakan jasa Mas Wanto. Pernah suatu ketika saat aku meminta mas wanto mengantarku ke Stasiun Gambir, ternyata dia sedang libur, tapi betapa jiwa pelayanannya yang sudah outstanding meskipun tidak pernah mengikuti pelatihan pelayanan prima, Mas Wanto mempraktekan dengan sangat bagus bagaimana memperlakukan seorang customer dengan prima. Betapa tidak, saat dia tidak bertugas, dia mencarikan teman sesama sopir Transcab untuk menjemputku, dan dia terus memantau dan mengkonfirmasi melalui sms bahkan telpon langsung kepadaku, demi memastikan temannya sudah datang atau belum di rumahku. Sampai-sampai saat temannya yang menggantikannya sudah sampai di depan rumahku, Mas Wanto langsung memberitahuku jika temannya sudah di depan rumah. Wow Luar Biasa.... Aku sebagai customer sangat surprise dengan pelayanan yang diberikan Mas Wanto.

Ketika dia mengantarku di Bandara pukul 3 pagi, dia bilang akan standby di depan rumahku setengah jam sebelumnya, namun aku memintanya jam 3 tepat saja agar dia tidak kelamaan nunggu. Setelah berada di dalam taksi, aku dipersilahkannya untuk tidur, karena dia tahu aku kelihatan kurang tidur. Aku pun merasa nyaman dan aman karena sudah mengenal Mas Wanto ini.

Minggu kemarin aku juga meminta Mas Wanto untuk mengantarkan ibuku ke Bandara Halim Perdanakusuma, lagi-lagi dia sedang libur. Lagi-lagi pula dia mencarikan temannya untuk menjemput Ibuku. Sungguh luar biasa. Sopir yang seperti ini nih yang dicari pelanggan dan tidak akan kekurangan pelanggan, karena pelanggan lah yang akan selalu mencarinya. Sungguh berkah....

Mulai saat itu aku jadi pelanggan tetap Mas Wanto. Selama Mas Wanto masih jadi sopir transcab, sebisa mungkin aku akan menggunakan jasanya dan tentunya aku lebih nyaman menghubungi langsung ke Mas Wanto daripada menelpon Hotline-nya, he he....

Baca juga: Nomor Telepon (Hotline) Terbaru Taksi Transcab

No comments:

Post a Comment