Pages

Thursday, October 30, 2014

Review: Kartu Kredit CIMB Niaga

CC CIMB Niaga (Dok. Pribadi)
Masih ingat dengan Film Warkop DKI dimana si Kasino lagi akting jadi pengemis terus ditangkap satpol PP. Nggak mau ditangkap begitu saja, dia ngeluarin dompetnya yang penuh dengan berbagai macam kartu. "Bapak lihat baik-baik, ini kartu Anti Miskin, kalau saya pengemis nggak mungkin punya kartu ini!", gertak kasino. Akhirnya si petugas satpol PP-pun melepaskannya, percaya kalau kasino bukan pengemis hanya karena menunjukkan kartu 'anti miskin'-nya itu.

Kartu 'anti miskin' alias kartu kredit, saat zaman film warkop DKI itu belum banyak masyarakat Indonesia yang punya, pantas saja si petugas satpol PP di film itu juga mati gaya dibuatnya. Bagaimana dengan kondisinya sekarang? Kartu kredit sekarang ini bukan lagi penunjuk status kelas atas seperti beberapa dekade lalu. Bahkan anak-anak sekolah pun sudah banyak yang bawa kartu kredit, dibuatkan oleh orang tuanya dari kartu utama. Kartu kredit ini punya sebutan macam-macam, ada yang bilang kartu sakti, kartu dewa, bahkan ada yang menyebutnya kartu setan.

Nah, kali ini aku ingin berbagi pengalaman menggunakan kartu kredit, khususnya kartu kredit yang dikeluarkan oleh Bank CIMB Niaga, Bank yang sebagian besar sahamnya dikuasai oleh Malaysia! Ada yang salah jika kita punya kartu kredit dari bank negeri jiran? Kalau menurutku sih, nggak papa lah....

Ada sukanya adapula kecewanya, namun sampai saat ini masih banyak sukanya sih punya kartu kredit CIMB Niaga. Ayo coba kita daftar satu per satu suka dukanya:

1. Free Iuran Tahunan Seumur Hidup
Nah ini yang jadi pertimbangan utamaku mengajukan kartu kredit CIMB Niaga. Bagaimana tidak, lumayan kan nggak perlu mbayar iuran tahunan/bulanan seumur hidup meskipun kartu nggak dipakai.

2. Banyak Promo
CIMB Niaga adalah salah satu penerbit kartu kredit yang paling sering memberikan promo disamping kartu kredit BCA. Bekerjasama dengan merchant-merchant ternama, membuat kita lebih banyak pilihan dengan harga atau cicilan yang menarik. Misal saja cicilan 0 % di toko-toko elektronik ataupun HP dengan tenor 12 bulan, ataupun diskon tambahan di hypermarket tertentu, ataupun kerja sama dengan toko online ternama dengan diskon yang menggiurkan untuk pembelian promo suatu produk smartphone. Aku sendiri pernah dapat tambahan diskon 200rb saat membeli smartphone promo menggunakan CC CIMB Niaga.

3. Beli Tiket Blitz Online
Bagi orang yang gemar nonton di bioskop sepertiku, CC ini cocok sekali. Meskipun baru bekerjasama dengan Blitz Megaplex, keberadaan CC ini sangat membantu. Kita bisa membeli tiket online dengan memilih kursinya sendiri dan kita tinggal datang ke bioskop untuk mencetak tiketnya sendiri beberapa saat sebelum filmnya diputar. So kita tidak perlu antre. Apalagi saat penayangan perdana film ternama, pastinya antreannya sangat panjang, dan sesuatu banget kita bisa beli tiketnya tanpa antre melalui internet karena punya CC ini. Suka Banget.....! Serasa beda dengan yang laen, coz nggak perlu antre!

4. Kejutan Tak Terduga
Sekitar 2 bulan yang lalu, aku mendapat email dari CIMB Niaga memberitahukan jika kita sebagai pemegang CC CIMB Niaga melakukan update data pribadi, untuk 1000 nasabah (kalau gk salah) peng-update pertama akan mendapat cash back 30% dari total tagihan terakhir bulan berikutnya atau maksimal sebesar 300 ribu. Mengetahui info seperti itu, instingku yang kuat untuk mengikuti kuis atau semacamnyanya langsung bereaksi. Segera kukumpulkan berkas yang diperlukan, ku-scan berkasnya, dan langsung ku-email ke CIMB Niaga. Aku pikir gagal mendapatkannya, ternyata dugaanku salah. Pada tagihanku bulan Oktober ternyata mendapat cash back 300rb, karena tagihanku bulan sebelumnya lebih dari 1juta. Alhamdulillah!

5. Pelayanan costumer care
Tidak semua pengalamanku mempunyai CC CIMB Niaga berjalan dengan mulus dan menyenangkan. Beberapa bulan yang lalu, aku pernah kaget dengan tagihan berjalan yang nominalnya tidak seharusnya. Hal itu disebabkan saat aku bertransaksi membeli tiket blitz, transaksinya gagal namun tercatat debit oleh CC CIMB Niaga. Baru setelah aku komplain 3 kali dan mengancam menutup kartunya, baru ditindaklanjuti dan dihapus transaksi yang gagal itu. Yang nggak aku habis pikir malah aku disarankan untuk menghubungi pihak Blitz sendiri. Lha ini kan karena kesalahan sistem antara CIMB Niaga dan BLITZ, jelas jawaban costumer care itu membuatku tambah naik pitam, dasar akunya memang orangnya gk sabaran. Tapi untuk keluhan-keluhan yang lain sudah direspon cukup baik.

Memang CC bisa jadi kartu setan atau kartu sakti tergantung kita sendiri sebagai 'dalang'-nya. Mau bikin kartunya bermanfaat buat kita dengan penggunaan yang bijak atau membuat kartunya bisa mencekik kita dengan tagihan yang terus membengkak karena kecerobohan kita dalam memuaskan hawa nafsu belanja yang membabi buta?

Wednesday, October 8, 2014

Aplikasi Mandiri Fiesta Poin

Voucher BBM Non Subsidi
(sumber: foto pribadi)
Teman-teman kantor akhir-akhir ini heboh dengan aplikasi Mandiri Fiesta Poin. Sebelum-sebelumnya kami hanya menukarkan poin mandiri fiesta melalui website mandirifiestapoin.com dengan voucher HP Rp100 ribu, namun sejak dimunculkannya aplikasi Mandiri Fiesta Poin untuk smartphone iOS, Android, dan BB 10 hadiahnya semakin menarik.

Bermula pada tanggal 3 September 2014 ketika ada program menukarkan 500 poin mandiri fiesta dengan Voucher Pertamax Rp500rb. "Wah lumayan juga, daripada tidak ditukarkan dan mubazir!", pikirku saat itu. Kalau tidak salah ingat ada 1000 voucher yang diperebutkan dalam 5 sesi, masing-masing sesi diperebutkan 200 voucher mulai dari jam 12.00 WIB s.d. 16.00 WIB (terbagi dalam 5 sesi).

Aku iseng-iseng mencobanya melalui HP BB Z3 yang kebetulan bisa diinstal aplikasi mandiri fiesta  poin karena sistem operasinya sudah BB 10.2, sedangkan iPhone 3GS-ku tidak bisa diinstal aplikasi tersebut karena sistem operasinya sudah mentok di iOS 6 tidak bisa lagi di-upgrade ke iOS 7 sebagai syarat minimal penginstalan.

Sekali kucoba ternyata aku berhasil mendapatkannya. Langsung saja mulutku yang susah direm ini berkoar-koar ke teman-teman kantor agar ikut juga mencobanya. Nah, kebetulan ada temanku yang tidak bisa instal aplikasi fiestapoin di HP-nya, coba ku loginkan ke HP-ku, ternyata juga bisa dapat. Dasar karena 'serakah' plus aji mumpung, aku juga mencobanya dengan account istriku dan akhirnya dapat juga. Wah, Alhamdulillah dalam sehari dapat voucher senilai Rp1juta, hiks!

Berbagi kebahagian itu memang menyenangkan, kucoba loginkan account temanku yang lain di BB Z3 dan ternyata berhasil juga, melihat banyak raut muka teman-teman kantor yang sumringah karena dapat rezeki pertamax membuatku turut bahagia. Ternyata si BB Z3 ku dari 5 sesi penukaran yang ada berhasil pada 4 sesi, tentunya dapat 4 x Voucher pertamax 500ribu.

Sekitar seminggu kemudian dari mandiri fiesta poin ada lagi promo penukaran 200 poin dengan voucher belanja di Zalora sebesarRp200ribu. Eh, Alhamdulillah dapat juga. Begitu pula minggu depannya lagi dapat e-cash 200ribu.

Apa yang terjadi selanjutnya dengan voucher pertamax-nya. Teman-temanku yang mengalamatkan pengiriman ke kantor vouchernya sudah datang pada tanggal 12 September, sedangkan voucherku yang kualamatkan ke Tulungagung baru datang awal oktober, sedangkan vouchernya istriku belum datang juga. Sebelumnya aku pernah telpon ke call center Mandiri 14000, jika voucher maksimal terkirim pada 45 hari kerja semenjak pengumuman pemenang, jadi mereka menyarankan aku untuk menunggunya saja. Sampai saat ini voucher pertamax istriku dan ternyata voucher punya temanku yang dialamatkan ke rumahnya belum sampai juga. (Update 25-11-'14: Voucher Pertamax istriku baru sampai tanggal 24 November 2014 sore hari, dengan tertanggal pengirimannya 19-11-2014 setelah istriku melakukan komplain ke Mandiri Call 14000 berkali-kali dan melaporkan ke Customer Service di Bank Mandiri Tulungagung, akhirnya sekitar 12 hari yang lalu aku komplain melalui admin Mandiri Fiesta Poin di Twitter akhirnya baru ada tindak lanjut konkret meskipun memakan waktu lebih dari 10 hari, selama rentang waktu itu aku terus menanyakan progress pengirimannya melalui Direct Message Twitter)

Lain halnya voucher pertamax yang dikirimkan dalam bentuk fisiknya sebanyak 5 lembar voucher dengan masing-masing nominal Rp100ribu, voucher zalora berupa voucher diskon yang berisikan kode-kode yang bisa digunakan saat belanja di situs Zalora. Lumayanlah, untuk beli Topi dan sepatu, meskipun sepatunya nggak seperti yang kuharapkan (sampai sekarang belum pernah kupakai,....).

Nah, untuk e-cash, sampai saat ini aku belum menikmatinya karena berkali-kali password e-cash-ku eror, namun aku belum sempat menghubungi call center Mandiri untuk mengkonfirmasi masalah ini. Penggunaan e-cash Mandiri menurutku tidak semudah penggunaan rekening ponsel CIMB Niaga yang lebih praktis.

Dua periode promo penukaran poin yang terakhir di aplikasi mandiri fiesta aku tidak berhasil mendapatkannya. Yang pertama saat bagi-bagi voucher indomaret Rp50rb dan yang terakhir adalah bonus 1600 poin mandiri fiesta dalam rangka ulang tahun ke-16 Bank Mandiri. Anehnya saat aku nge-klik tulisan klik disini untuk redeem bonus, tidak bisa sama sekali alias tidak loading, mungkin sekarang sudah semakin banyak yang menggunakan aplikasi mandiri fiesta poin, sehingga untuk mendapatkan bonus ataupun promo penukaran poin pun menjadi sangat sulit.

Yah begitulah, kalau rezeki memang tidak akan kemana, kemarin sudah dapat berkali-kali, mosok ya pengen dapat terus..... he he....



Wisata Pembangkit Listrik, Kenapa Tidak?


Okelah PLN sebagai perusahaan penghasil listrik, namun apakah haram PLN punya bisnis sampingan sebagai pengelola wisata pembangkit listrik. Hah, wisata pembangkit listrik? Aneh-aneh saja.... Eits.. tunggu dulu, coba kita bahas satu persatu ide wisata pembangkit listrik ini.

1. Wisata Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

Apa sih yang orang ingin lihat saat berwisata? Pastinya yang spektakuler, megah, unik, indah, ataupun banyak sarana hiburannya. Lalu apa yang menarik dari wisata pembangkit listrik tenaga bayu ini? Jawabannya adalah kincir-kincir angin raksasa yang menjulang tinggi seperti di Eropa yang pasti membuat banyak masyarakat Indonesia penasaran, kan bangsa kita terkenal sebagai bangsa yang suka penasaran akan hal-hal baru.

Indonesia memang belum punya pembangkit listrik tenaga bayu dalam skala komersial yang mengharuskan adanya kincir-kincir raksasa  sebagai penggerak turbinnya, namun di Pantai Selatan Yogyakarta sudah terdapat kincir-kincir angin kecil yang digunakan sebagai tenaga listrik mandiri oleh masyarakat setempat. Kincir-kincir angin yang relatif biasa dan sederhana ini pun sudah membuat decak kagum sebagian masyarakat, dan menjadikan kincir-kincir angin sederhana itu menjadi objek wisata baru terutama wisata edukasi untuk anak-anak sekolah yang ingin tahu bagaimana energi angin diubah menjadi energi listrik. Bagaimana kalau sudah ada PLTB dalam skala komersial ya, bukan anak-anak sekolahan lagi yang datang melainkan orang awam pun penasaran dengan kincir-kincir raksasa-nya seperti di negera-negara Eropa, dan sudah dapat dipastikan aksi selanjutnya adalah ber-selfie ria dengan background kincir-kincir angin raksasa akan segera bermunculan di media sosial.

Pertanyaannya kenapa PLN tidak membangun PLTB skala komersial? Yang saya dengar sudah lebih dari setahun yang lalu, investor dari Amerika akan membuat PLTB skala komersial dengan kincir-kincir raksasanya di Kawasan Pantai Samas, Bantul dan berencana akan menjual listriknya ke PLN. Meskipun PLTB membutuhkan investasi awal yang sangat mahal dibandingkan investasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau dengan kata lain dengan nilai investasi yang sama, PLTU menghasilkan output listrik yang jauh lebih besar daripada PLTB. Namun, yang terpenting kan untuk jangka panjang PLTB sangat menguntungkan, karena tidak memerlukan pasokan bahan bakar seperti halnya PLTU.

Disamping menguntungkan secara jangka panjang baik dari segi biaya operasionalnya maupun dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup yang sangat minim, PLTB akan mengundang banyak wisatawan. Coba bayangkan, ada resort yang dibangun di sekitar PLTB, dimana selain pemandangan pantai sebagai daya tariknya juga sekaligus pengunjung bisa menikmati pemandangan kincir-kincir angin raksasa yang berdiri tegak menyangga langit. Saya sendiri membayangkan suatu ketika jika PLTB di Pantai samas sudah terbangun saya akan mengajak anak istri saya untuk melihatnya, bersantai menggelar tikar di pinggir pantai sambil memandang kincir-kincir angin raksasa itu berputar sepertinya sangat menyenangkan. Kincir-Kincir Angin Raksasa sudah dipastikan akan mengundang decak kagum siapa pun yang melihatnya, apalagi anak-anak kecil yang selalu ingin tahu hal baru. Tidak hanya saya sekeluarga yang berencana mengunjunginya, hampir bisa dipastikan banyak keluarga-keluarga muda dengan putra-putri mereka akan berbondong-bondong melihat kincir-kincir angin raksasa.

Nah, meskipun bukan PLN yang membangun PLTB-nya, paling tidak PLN melalui anak usahanya bisa mengembangkan resort ataupun taman bermain di sekitar PLTB itu. Ide ini memang tampaknya aneh, namun tidak ada salahnya PLN juga berbisnis wisata, malahan bisa membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar PLTB yang secara tidak langsung sebagai bagian dari aksi Corporate Social Responsibility (CSR)-nya PLN.

2. Wisata Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Mengapa PLN belum membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya skala besar? Memang sekarang PLN sudah punya beberapa PLTS di beberapa Wilayah Indonesia Tengah dan Timur, namun masih dalam skala yang relatif kecil. Coba bayangkan kalau PLN punya PLTS dengan skala yang sangat masif seperti yang ada di Negara-Negara Barat. Wow pastinya....! Lha terus bagaimana bisa masyarakat bisa tertarik berwisata di PLTS kalau ukurannya cuma secuil. Seandainya PLN punya PLTS yang sangat besar, canggih dan mempunyai menara pandang yang kira-kira setinggi Monas lah untuk melihat pemandangan panel surya yang terhampar luas di bawahnya. Dengan panel surya yang dapat diubah-ubah arahnya sesuai dengan arah datangnya sinar matahari pasti memukau setiap orang yang melihat dari menara pandang. Dengan hal-hal baru seperti itu, tentu masyarakat akan berbondong-bondong mendatanginya karena 'penasaran'.

Potensi-potensi inilah yang perlu jeli ditangkap oleh PLN agar investasi di bidang energi listrik tetap menguntungkan secara ekonomi maupun lingkungan hidup, salah satunya dengan memanfaatkan pembangkit listrik yang menarik secara visual dan ramah lingkungan sebagai sumber pendapatan tambahan bagi PLN ataupun masyarakat di sekitarnya. PLN tidak perlu ragu dan takut mengeluarkan investasi yang sangat besar untuk pembangunan PLTB ataupun PLTS karena jika PLN bisa memadukannya dengan skema bisnis wisata yang bagus akan mampu menghasilkan keuntungan yang bisa digunakan untuk ekspansi pembangunan pembangkit listrik-pembangkit listrik baru yang ramah lingkungan. Pada Akhirnya, tidak mustahil di seluruh Wilayah NKRI akan bebas pemadaman listrik.


Menangkap ide dari pelanggan melalui kompetisi blog adalah upaya yang cukup kreatif dari manajemen PLN. Maju terus PLN, teruslah kreatif dan berinovasi demi kepuasan pelangganmu!

Wednesday, October 1, 2014

Pengalaman Belanja Online di Blibli.com

Ikat Pinggang Lois
(sumber: foto pribadi)
Blibli.com nama domain ini sudah sekitar 5 tahunan kita dengar di jagad maya. Grup usaha e-commerce di bawah naungan Kelompok Jarum ini semakin mengokohkan dirinya salah satu pemimpin pasar online Indonesia.

Kalau tidak salah baru dua kali aku membeli barang di Blibli. Pengalaman pertama ketika membeli merchandise vespa berupa Jam alarm meja. Meskipun saat itu ongkos kirimnya gratis (cuma nambah biaya packing Rp5000), aku tidak puas dengan lamanya pengiriman barang. Aku sudah lupa berapa lama yang pasti lebih dari seminggu. Begitu sampai barang kirimanku, aku kecewa berat, ternyata kotak merchandise vespa yang kubeli penyok-penyok, dan betapa aku nggak habis pikir ternyata packing produk dari toko online sekelas Blibli.com hanya dengan kertas coklat saja, pantas saja penyok. Meskipun jam di dalamnya nggak rusak, tapi kotak yang bagus desainnya itu dan terbuat dari semacam kaleng tebal membuatku nggak rela jika penyok.

Pengalaman keduaku ketika kemarin membeli vitamin mata yang kebetulan diskon. Kurang lebih seminggu baru sampai. Tapi bagusnya, packingnya dimasukan ke kotak kardus tebal dan dilengkapi busa-busa pelingdung benturan. Sudah cukup baguslah. Dengan kebijakan yang masih sama gratis ongkir dan hanya dikenai tambahan biaya 5000, lumayan membantu lah untuk posisiku di Balikpapan yang biasanya ongkirnya sekitar Rp30.000-an.

Masih ada satu yang kurang dari pelayanan Blibli.com. Menu tracking di website-nya seringkali kurang update mengenai posisi barang pesanan, jadi membuat konsumen sering bertanya-tanya mengenai barang pesanannya.

Blibli perlu meniru strategi Lazada yang notabene lebih muda namun sudah sanggup menyalipnya dan menjadi penguasa pasar online di Indonesia. Promo, voucher, diskon, gratis ongkir merupakan strategi ampuh memenangkan kompetisi di pasar online Indonesia, Blibli harus sadar dengan hal itu. Jika rival sudah melakukan strategi yang sama, Blibli harus mencari strategi lain yang bisa membuat loyal konsumennya.

Selama ini kucermati beberapa kelemahan Blibli.com:

  1. Barang-barang yang dijual di Blibli tidak sebanyak dan se-variatif pesaingnya.
  2. Meskipun memberikan gratis ongkir, jangka waktu pengiriman barang relatif lama, berbeda jauh dengan pesaingnya.
  3. Blibli belum terlalu serius membuat aplikasi mobile di smartphone, padahal pesaingnya sudah memandang aplikasi mobile memberikan potensi yang besar untuk menjaring konsumen muda.
  4. Blibli sebenarnya punya dukungan dana yang besar dari Kelompok Jarum, namun inovasi bisnis online-nya terlihat lambat perkembangannya bahkan terkesan stagnan.
  5. Kerjasama dengan Bank-bank penerbit kartu kredit maupun debit dan tipe pembayaran lainnya harus memberikan nilai tambah lebih pada konsumen tidak hanya berupa kemudahan dalam pembayaran melainkan diskon-diskon untuk tipe-tipe jenis pembayaran tertentu (tergantung dalam bentuk apa kerja samanya dengan bank). Misalnya dengan memakai kartu kredit dari bank tertentu dapat tambahan diskon yang signifikan. Padahal harusnya Blibli bisa memanfaatkan lebih jauh dengan unit usaha kelompok Jarum lainnya yaitu BCA, bank swasta terbesar di Indonesia.


Catatan terakhir: Bijaklah dalam membelanjakan uang Anda, apalagi belanja online yang sering bikin kalap mata. Belilah berdasar kebutuhan, bukan keinginan semata (padahal aku sering belanja online cuma berdasar keinginan, hix...).

Update: Pengalaman Terbaru Belanja di Blibli