Okelah
PLN sebagai perusahaan penghasil listrik, namun apakah haram PLN punya bisnis
sampingan sebagai pengelola wisata pembangkit listrik. Hah, wisata pembangkit
listrik? Aneh-aneh saja.... Eits.. tunggu dulu, coba kita bahas satu persatu
ide wisata pembangkit listrik ini.
1. Wisata Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB)
Apa sih yang orang ingin lihat saat berwisata? Pastinya yang
spektakuler, megah, unik, indah, ataupun banyak sarana hiburannya. Lalu apa
yang menarik dari wisata pembangkit listrik tenaga bayu ini? Jawabannya adalah
kincir-kincir angin raksasa yang menjulang tinggi seperti di Eropa yang pasti
membuat banyak masyarakat Indonesia penasaran, kan bangsa kita terkenal sebagai
bangsa yang suka penasaran akan hal-hal baru.
Indonesia memang belum punya pembangkit listrik tenaga bayu
dalam skala komersial yang mengharuskan adanya kincir-kincir raksasa sebagai penggerak turbinnya, namun di Pantai
Selatan Yogyakarta sudah terdapat kincir-kincir angin kecil yang digunakan
sebagai tenaga listrik mandiri oleh masyarakat setempat. Kincir-kincir angin
yang relatif biasa dan sederhana ini pun sudah membuat decak kagum sebagian
masyarakat, dan menjadikan kincir-kincir angin sederhana itu menjadi objek
wisata baru terutama wisata edukasi untuk anak-anak sekolah yang ingin tahu
bagaimana energi angin diubah menjadi energi listrik. Bagaimana kalau sudah ada
PLTB dalam skala komersial ya, bukan anak-anak sekolahan lagi yang datang
melainkan orang awam pun penasaran dengan kincir-kincir raksasa-nya seperti di
negera-negara Eropa, dan sudah dapat dipastikan aksi selanjutnya adalah ber-selfie
ria dengan background kincir-kincir angin raksasa akan segera
bermunculan di media sosial.
Pertanyaannya kenapa PLN tidak membangun PLTB skala komersial?
Yang saya dengar sudah lebih dari setahun yang lalu, investor dari Amerika akan
membuat PLTB skala komersial dengan kincir-kincir raksasanya di Kawasan Pantai
Samas, Bantul dan berencana akan menjual listriknya ke PLN. Meskipun PLTB membutuhkan
investasi awal yang sangat mahal dibandingkan investasi Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) atau dengan kata lain dengan nilai investasi yang sama, PLTU
menghasilkan output listrik yang jauh lebih besar daripada PLTB. Namun,
yang terpenting kan untuk jangka panjang PLTB sangat menguntungkan, karena tidak
memerlukan pasokan bahan bakar seperti halnya PLTU.
Disamping menguntungkan secara jangka panjang baik dari segi
biaya operasionalnya maupun dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup yang
sangat minim, PLTB akan mengundang banyak wisatawan. Coba bayangkan, ada resort
yang dibangun di sekitar PLTB, dimana selain pemandangan pantai sebagai daya
tariknya juga sekaligus pengunjung bisa menikmati pemandangan kincir-kincir
angin raksasa yang berdiri tegak menyangga langit. Saya sendiri membayangkan
suatu ketika jika PLTB di Pantai samas sudah terbangun saya akan mengajak anak
istri saya untuk melihatnya, bersantai menggelar tikar di pinggir pantai sambil
memandang kincir-kincir angin raksasa itu berputar sepertinya sangat
menyenangkan. Kincir-Kincir Angin Raksasa sudah dipastikan akan mengundang
decak kagum siapa pun yang melihatnya, apalagi anak-anak kecil yang selalu
ingin tahu hal baru. Tidak hanya saya sekeluarga yang berencana mengunjunginya,
hampir bisa dipastikan banyak keluarga-keluarga muda dengan putra-putri mereka
akan berbondong-bondong melihat kincir-kincir angin raksasa.
Nah, meskipun bukan PLN yang membangun PLTB-nya, paling tidak
PLN melalui anak usahanya bisa mengembangkan resort ataupun taman bermain di sekitar
PLTB itu. Ide ini memang tampaknya aneh, namun tidak ada salahnya PLN juga
berbisnis wisata, malahan bisa membuka banyak lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar PLTB yang secara tidak langsung sebagai bagian dari aksi Corporate
Social Responsibility (CSR)-nya PLN.
2. Wisata Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS)
Mengapa PLN belum membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya
skala besar? Memang sekarang PLN sudah punya beberapa PLTS di beberapa Wilayah Indonesia Tengah dan Timur, namun masih dalam skala yang relatif kecil. Coba bayangkan kalau PLN punya PLTS dengan skala yang sangat masif
seperti yang ada di Negara-Negara Barat. Wow pastinya....! Lha terus bagaimana
bisa masyarakat bisa tertarik berwisata di PLTS kalau ukurannya cuma secuil.
Seandainya PLN punya PLTS yang sangat besar, canggih dan mempunyai menara pandang
yang kira-kira setinggi Monas lah untuk melihat pemandangan panel surya yang
terhampar luas di bawahnya. Dengan panel surya yang dapat diubah-ubah arahnya
sesuai dengan arah datangnya sinar matahari pasti memukau setiap orang yang
melihat dari menara pandang. Dengan hal-hal baru seperti itu, tentu masyarakat
akan berbondong-bondong mendatanginya karena 'penasaran'.
Potensi-potensi inilah yang perlu jeli ditangkap oleh PLN agar
investasi di bidang energi listrik tetap menguntungkan secara ekonomi maupun
lingkungan hidup, salah satunya dengan memanfaatkan pembangkit listrik yang
menarik secara visual dan ramah lingkungan sebagai sumber pendapatan tambahan
bagi PLN ataupun masyarakat di sekitarnya. PLN tidak perlu ragu dan takut mengeluarkan
investasi yang sangat besar untuk pembangunan PLTB ataupun PLTS karena jika PLN
bisa memadukannya dengan skema bisnis wisata yang bagus akan mampu menghasilkan keuntungan yang bisa digunakan untuk ekspansi pembangunan pembangkit
listrik-pembangkit listrik baru yang ramah lingkungan. Pada Akhirnya, tidak
mustahil di seluruh Wilayah NKRI akan bebas pemadaman listrik.
No comments:
Post a Comment