Legen ditaruh di tabung bambu (dok. pribadi) |
Legen, yang berarti legi, manis dalam bahasa Jawa sebenarnya bahan baku gula jawa. Kalau untuk menjadi gula jawa air nira harus direbus terus sampai mengental menjadi semacam karamel, untuk bisa dinikmati sebagai minuman, tidak perlu direbus, paling hanya disaring, kalau saja ada serpihan pelepah kelapa atau siwalan.
Pernah dengar arak atau tuak, air nira ini kalau disimpan lama akan mengandung alkohol yang tinggi, bahkan beberapa hari saja disimpan sudah mulai masam rasanya dan alkoholnya mulai keluar. Jadi kalau mau menikmati legen yang benar-benar fresh paling tidak setelah diambil dari pohon, bisa langsung dinikmati. Ditambah dengan es batu pasti akan lebih segar.....
Legen ini rasanya manis segar, ada sedikit sensasi kemrenyessnya layaknya soda, tapi kalau baru diambil dari pohon dan belum disimpan lebih dari satu hari itu rasa legen asli, nggak ada rasa masamnya, nggak ada kemrenyessnya, enak banget rasanya.....
Yang di Blue Sky ini menurutku udah lebih dari sehari, karena mungkin distribusinya dari bahan baku air niranya di daerah Pantura. Lain halnya Legen yang kunikmati dulu sewaktu kecil di rumah kakek di Bantul Jogja yang banyak pohon kelapa. Rasanya benar-benar legit manis dan segar, sekalipun tidak memakai es.
Banner yang menjelaskan Legen di Blue Sky (dok. pribadi) |
Legen plus es batu (dok. pribadi) |
Baca juga: Bersantai di Blue Sky Lounge Balikpapan
No comments:
Post a Comment