|
Bubur Paddas Sambas (dok. pribadi) |
Berkunjung ke Sambas belum afdol kalau belum mencicip masakan khasnya yaitu bubur paddas. Namun, kali ini bukannya di Sambas, melainkan kucicip untuk pertama kalinya bubur paddas di Ketapang, tapi si pembuatnya orang asli Sambas yang sudah puluhan tahun menetap di Ketapang, Kalimantan Barat.
|
Daun Kesum (dok. pribadi) |
Apa sih bubur paddas itu? Ya semacam bubur tapi komposisi dominannya adalah sayur-sayuran. Beras yang digunakan sebagai bahan baku bubur ditumbuk terlebih dahulu tapi tidak sampai halus betul, masih kasar, kemudian disangrai dengan kelapa yang sudah diparut. Nah, yang yang membuat khas dari bubur ini adalah daun kesum, sejenis tanaman seperti gulma, yang sering tumbuh liar di pekarangan ataupun kebun, aromanya khas dan itulah yang menjadikan citarasa bubur paddas berbeda dengan yang lain. Dicampur dengan sayuran yang dirajang seperti kacang panjang, taoge, gambas, wortel, dan entah sayuran apalagi serta tentunya daun kesum. Ditambah dengan kacang tanah sangrai, ikan teri, bawang merah goreng, kerupuk, dan yang spesial di warung yang kami kunjungi ternyata ditambah potongan iga sapi yang semakin menambah sedap bubur paddas.
Kata orang bubur ini susah diterima oleh lidah orang Jawa, namun buatku bubur ini lebih sedap dan segar daripada bubur ayam. Nggak eneg, soalnya campuran berasnya tidak terlalu banyak sehingga tidak
letrek-letrek mblenyek. Rasanya pun segar karena banyak sayur-sayuran. Tak terasa semangkuk penuh bubur paddas habis di mulutku, padahal aku termasuk orang yang tidak suka bubur.
Tentunya nggak disangsikan lagi bubur ini cukup sehat karena mengandung banyak sayur-sayuran. Jangan lihat penampilan luarnya yang tidak menarik, coba makan dan rasakan sensasi kesegarannya.
No comments:
Post a Comment