Kendala di Aula Kemenag ini hanya satu, tidak punya banyak stok meja panjang untuk meja peserta diklat, terpaksa kami harus menyewa. Kami pun menemui juragan persewaan tenda, meja dan kursi, Pak Piryadi namanya. Orang Kediri yang sejak tahun 70-an merantau ke Buntok, menikah dengan orang setempat. Dia mengaku pernah bergelut sebagai orang bangunan yang biasa membangun rumah alias tukang, dia juga pernah bekerja di perusahaan kayu ketika jaya-jayanya industri perkayuan di Kalimantan. Ternyata usaha persewaan meja kursi sudah dikelola oleh anaknya, dan kami pun jadi menyewa meja panjang sebanyak 13 buah dengan tarif Rp30ribu per hari selama 4 hari untuk 2 angkatan diklat, jadi totalnya kami sewa selama 8 hari, cukup murah lah.
Clear sudah kegiatan kami di Buntok, siang itu pula kami pun langsung menuju ke Kabupaten Barito Utara, tepatnya ke Kota Muara Teweh. Namun sebelumnya kami mampir dulu ke Rumah Makan yang cukup terkenal di Buntok, yaitu RM. Balangan Rif'ah yang terletak di pojok perempatan jalan Pahlawan.
Baca juga:
Berkunjung Ke Kota Buntok Bagian II
Berkunjung Ke Kota Buntok (Bagian IV)
Baca juga:
Berkunjung Ke Kota Buntok Bagian II
Berkunjung Ke Kota Buntok (Bagian IV)
No comments:
Post a Comment