Aku biasanya check in melalui fasilitas web check in Garuda di websitenya, nah kan bisa milih kursi tuh, tapi setiap kali check ini pasti slot di kursi darurat tandanya silang yang berarti sudah terisi. Tapi ternyata tanda silang itu bukan menunjukkan keterisian melainkan memang dikosongkan untuk check in secara online, yang berarti kita tidak bakal bisa memilih pintu darurat jika check in secara online.
Mengapa hal itu dilakukan? Ya lagi-lagi karena urusan safety, jadi yang menentukan penumpang di pintu darurat haruslah petugas counter check in di bandara dengan pertimbangan bisa melihat secara fisik langsung siapa nanti calon penumpang yang akan duduk di kursi darurat yang harus memenuhi kualifikasi tertentu seperti cukup dewasa dan sehat secara fisik. Coba bayangkan kalau yang duduk di kursi darurat adalah seorang anak-anak, bisa-bisa dia main-main dengan gagang pintu darurat dan tidak sengaja membukanya, bisa berabe ntar.... atau penyandang disabilitas yang sekiranya kesulitan jika bergerak cepat dan membuka pintu darurat.
OK, so bagaimana caranya agar dapat duduk di kursi pintu darurat tapi ingin tetap web check in dengan alasan agar tenang tidak terburu-buru mengejar waktu check in di bandara? Kalau aku sih tetap saja melakukan web check in dan memilih kursi sembarang yang sekiranya masih kosong sesuai preferensiku, nah saat aku di bandara langsung saja menuju ke counter check in, dan bilang saja sudah web check in dan kita ingin pindah di kursi darurat. Biasanya kita diizinkan jika memang memenuhi kriteria fisik penumpang yang bisa duduk di pintu darurat. DI Boarding pass kita juga akan tertera keterangan special request.
Meskipun secara ruang kaki (leg space)-nya luas, ada beberapa kekurangan jika kita duduk di pintu darurat:
- Kita tidak bisa menaruh barang bawaan di bawah kaki, karena dianggap bisa menghalangi jalan ketika suatu keadaan darurat terjadi, so kita wajib memangkunya atau ditaruh di bagasi kabin.
- Ketika makanan berat dibagikan, biasanya penumpang yang duduk di pintu darurat akan mendapatkan makanan paling akhir alias lama menunggu. Coba kalau pas lagi laper banget, ngiler tuh liat penumpang di depan sudah makan duluan. Untungnya biasanya aku ke lounge 'gratisan' dulu sebelum boarding, so nggak laper-laper banget, hehe....
- Jika penumpang lainnya meja makannya ada di sandaran belakang kursi di depannya, maka di pintu darurat meja makan itu dikunci, jadi sebagai gantinya, ada meja makan lipat yang terselip di sandaran tangan di kursi, yang agak ribet kita membukanya apalagi jika penumpang sebelah kita badannya besar, harus permisi-permisi dulu.....
Tapi kekurangan-kekurangan itu nggak masalah bagiku, senyampang ruang kakinya luas, hehe....
No comments:
Post a Comment