- Agar tidak terkena biaya Materai sebaiknya kita membeli voucher listrik dengan nominal dibawah Rp250 ribu, karena kalau lebih dari Rp205rb akan terkena biaya materai Rp3000, lumayan kan Rp3000 setara sekitar 2 kwh. Kalau lebih dari Rp1 juta malah bisa terkena biaya materai Rp6000,- , tapi sepertinya maksimal pembelian token listrik oleh PLN dibatasi sampai satu juta rupiah saja dalam sekali transaksi.
- Sekarang token listrik tidak hanya dijual melalui ATM, internet banking, mobile banking, ataupun merchant-merchat mitra PLN dan para penjual pulsa, sekarang banyak marketplace (mall online) semacam Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Lazada, dll yang berlomba-lomba menjual token listrik dengan diskon yang cukup lumayan. Jadi pilihlah salah satu yang memberikan diskon terbesar.
- Bisa juga kalaupun nggak ada diskon, pilihlah merchant yang membebaskan biaya admin.
- Kalaupun ingin beli token listrik dalam jumlah yang besar, lebih baik dilakukan dengan nominal yang kecil-kecil (tidak dalam sekali transaksi) agar tidak terkena biaya materai, tapi perlu dipastikan dulu merchant tempat kita membeli tidak membebankan biaya administrasi, syukur-syukur ada diskon atau cashbacknya.
- Terakhir yaitu update dengan tarif dasar listrik (TDL) PLN, ketika PLN berencana menaikkan TDL lebih baik kita membeli token listrik terlebih dahulu dalam jumlah yang relatif banyak jika tidak mau terkena tarif baru.
Yang paling penting adalah kita perlu menghemat penggunaan listrik, dengan sendirinya nanti biaya untuk listrik rumah tangga kita pun akan berkurang, kalaupun ada kenaikkan TDL juga dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap kita, karena kita sudah memulainya dengan hemat listrik.
No comments:
Post a Comment