Sekitar pertengahan bulan Februari lalu, saya teman-teman kantor tugas di Bandung. Kebetulan kami sudah dibookingkan kamar oleh kantor di Hotel Ibis Styles yang berlokasi di jalan legendaris di jantung Kota bandung yaitu jalan Braga, berseberangan dengan Museum Asia Afrika.
Tidak ada yang terlalu istimewa dengan hotel ini kecuali lokasinya yang premium di jalan utama kota Bandung berdekatan dengan Jalan Asia Afrika dan hanya beberapa menit berjalan kaki menuju alun-alun kota Bandung.
Kesan pertama ketika masuk hotel ini adalah simpel. Hotel ini mungkin segmen utamanya adalah para pebisnis. Lobinya cukup simpel dengan ornamen modern yang tidak begitu mencolok. Bangunannya lebih dari sepuluh lantai, aku agak lupa berapa lantai tepatnya. Kebetulan aku mendapat kamar di lantai yang cukup tinggi yang mendapat pemandangan cukup bagus sisi Bandung bagian utara.
Memasuki kamar, kujumpai ruang yang tidak begitu luas, berisikan dua single bed, karena aku sekamar dengan teman kantor. Namun, yang cukup membuatku kaget dan tidak nyaman adalah kamar mandinya yang hanya dipisahkan dengan partisi kaca buram. Kondisi yang membuatku tidak nyaman, karena meskipun dipartisi kaca buram, namun siluet tubuh akan tetap terlihat dan tentunya malu lah dilihat teman, meskipun sama-sama cowok. Jadi solusinya ketika itu, saat mandi kumatikan lampu kamar mandi sehingga tidak nampak siluet tubuhku, haha....... Cocoknya buat pasangan yang lagi honeymoon! Mungkin kalau di luar negeri nggak masalah seperti itu, tapi ini kan Indonesia Bung, budaya timurnya masih kental, semoga pihak manajemen hotel bisa mengevaluasinya.
Untuk menu sarapan pagi, sudah cukup variatif meskipun tidak bisa dikatakan yang terbaik di kelasnya. Untuk fasilitas kamarnya sendiri standar seperti hotel di kelasnya. Catatanku cuma di partisi kamar mandinya.....