Kebetulan minggu lalu aku mendadak pulang ke Tulungagung karena istriku melahirkan anak kedua. Saat itu aku belum beli tiket pesawat untuk pulang. Nah, kebetulan karena belum beli tiket pesawat aku pun agak galau, mau pulang naik pesawat, kereta atau bus. Akhirnya setelah lama berpikir, kuputuskan untuk mencoba mampir ke pool bus Harapan Jaya yang jaraknya hanya beberapa puluh meter sebelah timur rumah. Aku pun bertanya adakah yang kursi Super eksekutif dengan konfigurasi kursi 2-1. Petugas agennya bilang ada sambil memberikan informasi tambahan, bahwa di bus itu juga ada kursi yang bisa digunakan untuk tidur alias Sleeper Seat. Tanpa basa-basi aku pun memilih Sleeper Seat seharga Rp460 ribu (tarif normalnya Rp510 ribu).
Busnya dilengkapi juga dengan toilet yang cukup bersih, TV LCD, dispenser air panas dan dingin, ruang merokok yang dilengkapi kursi pijat, Power Outlet untuk nge-charge HP. Khusus di kelas sleeper seat ada bantal guling, selimut, dilengkapi lampu baca, USB power outlet dan stop komtak, layar LCD kecil yang bisa dibuka dan ditutup.
Selain itu, penumpang juga diberi cup berisikan gula sachet, kopi mix instan, teh celup, sehingga kita bisa menyeduhnya sendiri. Tak lupa Tissue dan air mineralpun disediakan gratis untuk kita. Khusus untuk penumpang sleeper seat diberi tambahan Sandal jepit berlogo Bus Harapan Jaya.
Bus ini juga dilengkapi dengan WiFI gratis dan media hiburan mulai dari music, film Indonesia ataupun asing yang bisa kita akses melalui gawai masing-masing.
Dibalik segala kemewahan fasilitasnya yang jauh lebih unggul dari bus-bus pada umumnya, ada beberapa catatan untuk perbaikan pelayanan bus ini ke depan:
- Jadwal berangkatnya perlu ditingkatkan lagi ketepatannya, karena saat aku naik bus ini hari Senin lalu, di jadwal tertera pukul 12.00 WIB dan penumpang diharusnkan sudah standby pukul 11.30 WIB. Namun pada kenyataannya bus berangkat sekitar pukul 1 siang.
- Stop kontak, USB power outlet, Layar LCD tidak selalu hidup sepanjang perjalanan, sehingga kemarin salah satu HP-ku sampai low bat. Setali tiga uang, lampu baca pun juga tidak bisa dinyalakan jika power outletnya tidak berfungsi.
- Posisi sleeper seat dengan lantai yang lebih tinggi menjadikan ruang sleeper seat terkesan sempit karena ruang vertikalnya jadi kecil. Beberapa kali kepalaku terantuk atap /lantai 2.
- Bentuk Kursi sleeper seat sangat nyampan jika digunakan untuk tidur terlentang, tetapi kalau untuk tidur ming tidak enak sama sekali, karena pantat kita akan terasa menggantung, karena bentuk kursinya memberikan cekungan di bagian pantat.
- Setelan AC-nya perlu dikaji lagi untuk standar suhunya, karena saat saya naik udaranya sangat dingin, bahkan di kursi yang biasa di belakang sleeper seat atapnya jadi berembun dan meneter ke penumpang di bawahnya. Untungnya di sleeper seat ada pintu kacanya sehingga tidak sedingin di luarnya.
- Sarana hiburan seperti film berjalan cukup lancar, tetapi gambarnya tidak bisa disetel secara landscape di HP kita.
Semoga semakin banyak bus sleeper seat dari Harapan Jaya, dan semoga semakin banyak dikenal orang sehingga okupasi busnya tidak sejarang saat saya naik yang hanya berkisar 10 orang saja. Semoga pihak manajemen juga memikirkan ulang desain bilik sleeper seat, karena satu-satunya dari sleeper seat yang menggangguku adalah atapnya yang rendah sehingga kita perlu merunduk, berjalan jongkok ataupun merangkak saat keluar masuk dari bilik sleeper seat.
Dalam perjalanan Tulungagung - Jakarta, bus akan berhenti di rumah makan Duta di Ngawi untuk makan malam. Saat saya naik pas sampai RM Duta, sudah tiba waktu berbuka puasa. Kita juga akan mendapatkan snack pagi, tetapi karena berhubung bulan ramadhan, maka snack paginya diganti menu sahur.
Saya sampai di tujuan terakhir di Ciputat, Tangerang Selatan sekitar pukul setengah delapan pagi. Lumayan lama ya..... Tapi tunggu dulu, itu termasuk cepat kalau naik bus, karena saat itu jalan tol maupun non tol lancar jaya.
Untuk lebih jelasnya liat interior dan eksterior Bus Harapan Jaya Double Decker bisa dilihat video di bawah ini: