Hari itu kami berangkat dari Pelabuhan Labuan Bajo naik speedboat menuju destinasi pertama kami yaitu Pulau Padar. Awal September merupakan puncak musim kemarau di Nusa Tenggara Timur. Namun, menjelajah Labuan Bajo dan sekitarnya memang paling cocok dilakukan pada musim kemarau, karena cuaca sangat cerah tidak ada hujan yang mungkin bisa menghambat jelajah pulau-pulau di Labuhan Bajo ataupun Taman Nasional Komodo.
Sekitar 1 jam-an kami naik boat dari Labuhan Bajo ke Pulau Padar. Sepanjang perjalanan kami temui banyak kapal-kapal wisat yang mirip dengan kapal pinisi kecil. Banyak turis-turis asing yang menyewa kapal-kapal tersebut untuk menjelajah satu pulau ke pulau lain. Perairannya relatif tenang sehingga goncangan speedboat tidak terlalu terasa.
Sampai di Pulau Padar aku pun berusaha naik sampai puncaknya. Lumayan menguras energi untuk mencapai puncaknya karena saat itu matahari sedang terik-teriknya. Puncak Pulau Padar kucapai dalam waktu sekitar 1 jam, padahal harusmya bisa lebih cepat dari itu. Cuaca yang sangat terik membuatku sering berhenti untuk minum atapun sejenak beristirahat. Tak lupa beberapa kali aku berhenti untuk mengabadikan momen dan pemandangan saat itu.
Akhirnya sekitar pukul setengah 11 siang aku mencapai Puncak Pulau Padar. Dari Puncak ini kita bisa melihat Pulau Padar 360 derajat. Luar Biasa indahnya. Namun, jika tujuannya untuk memotret tiga teluk berpantai seperti gambar-gambar yang terkenal itu, maka tidak perlu sampai puncak untuk mengabadikannya. Malahan kalau sampai puncak ada satu pantai yang tertutupi oleh bukit. Jadi ada spot khusus sebelum puncak dengan tanda-tanda ada tumpukan batu keras yang biasanya untuk tempat berpose dengan latar belakang 3 teluk berpantai eksotis.
No comments:
Post a Comment