Pages

Monday, October 28, 2019

REVIEW BUKU: Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe

Buku yang satu ini saya rekomendasikan kepada para pecinta sejati kereta api di Indonesia. Buku ini juga cocok untuk melengkapi pengetahuan kita terhadap sejarah perkeretaapian di Indonesia khususnya di Jawa. Buku Karangan Olivier Johannes Raap, seorang kolektor kartu pos kuno berkebangsaan Belanda. Beliau banyak mengkoleksi kartu pos kuno khususnya yang diterbitkan di koloni Hindia Belanda (Indonesia).

Buku yang merupakan kumpulan kliping kartu pos tempo dulu bertemakan kereta api ini disajikan dengan sangat menarik, detail, mengundang rasa kagum dan penasaran, dan tentunya ringan untuk dibaca. Buku ini berisikan gambar-gambar kereta api, stasiun, jembatan kereta api yang tercetak dalam kartu pos. Setiap gambar diberi penjelasan detail terkait isi gambar dan bagaimana kondisi situasi objek ataupun lingkungan di sekitarnya yang ada di gambar tersebut saat ini.

Sejarah terkait mengapa jalur kereta api di Jawa berlawanan dengan jalan raya, ataupun makna kata sepur itu sendiri yang ternyata bukan merujuk ke lokomotif atau gerbong kereta melainkan kata sepur itu sendiri berasal dari kata spoor yang berarti jalur dengan dua rel yang harus dilintasi kendaraan rel.

Dengan membaca buku ini juga membuka cakrawala kita, ternyata transportasi publik semasa Indonesia belum merdeka sudah sangat maju yangmana ada sekitar 5.558 km rel yang pernah dibangun di Jawa saat itu, yang sekarang ini lintasannya banyak yang non aktif.



Begitu pula dengan kenyataan bahwa jaringan kereta api di Jawa itu ternyata lebih dahulu dibangun sebelum Jepang ataupun China membangunnya. Jawa mempunyai jaringan rel yang beroperasi pertama kali pada tahun 1867, sedangkan Jepang baru pada tahun 1872, bahkan China baru memilikinya pada tahun 1876.

Buku ini dikemas dengan kertas lux dengan kesan mewah berisikan 270 halaman yang sangat padat akan informasi.

Monday, October 21, 2019

Opor Ayam Kampung Maknyus Bu Arjun Khas Pati di BSD

Cuma warung kaki lima biasa yang terletak di mulut gang kampung Lengkong yang tersembunyi tertutup oleh megahnya kawasan BSD. Terletak di Jalan Boulevard Utara, warung yang pemiliknya bernama Bu Arjun ini menawarkan berbagai masakan khas Jawa. Opor Ayam kampung menjadi menu andalan di sini, selain itu ada nasi gandul khas Pati, Rica-rica bebek, pecel, jangan tewel (sayur nangka muda), dll.

Biasanya buka mulai sekitar pukul 7.30, meskipun kadangkala juga lebih siangan. Opor ayam di sini menjadi menu favoritku mengingat tekstur ayam kampung yang lebih kenyal dan rasa gurihnya yang mantap membuatku selalu melahap habis nasi atau lontong yang disajikan bersama opor ayam dengan porsi yang cukup banyak.



Opor ayam dengan taburan bawang goreng di atasnya menjadikan masakan ini semakin menggoda. Nasi gandul dan rica-rica bebek yang tak kalah enak juga tidak kalah menggoyang lidah. Harga Opor ayam seporsi cuma Rp20 ribu saja, sudah kenyang dan puas banget.....


Saturday, October 19, 2019

Tol Serpong - Kunciran Segera Beroperasi?

Tol sepanjang +- 11 km yang menghubungkan kawasan Serpong dengan Kunciran/Alam Sutera saat ini sudah hampir selesai. Tol yang merupakan bagian dari JORR 2 ini keberadaannya sangat krusial, karena keberadaannya nanti diharapkan bisa mengurangi kemacetan di JORR  ruas barat karena tol ini menghubungkan antara Tol BSD dengan Tol Jakarta - Tangerang. Tol ini nanti juga akan tersambung dengan Jalan Tol Kunciran - Cengkareng (Bandara) di sisi utara, dan Tol Serpong - Cinere di sisi selatan.

Dibandingkan dengan tol Serpong - Cinere ataupun Kunciran - Cengkareng, Tol ini menunjukkan progres pembangunan yang paling signifikan, dan tinggal finishing hal-hal minor. Marka jalan sudah ada, Lampu jalan sudah terpasang, Gerbang Tol juga sudah jadi, pagar pembatas dengan kampung warga juga sudah jadi, jembatan maupun overpass sudah selesai semua dan sudah dioperasikan, dan yang paling urgent Interchange di Serpong dan Interchange di Kunciran juga sudah siap beroperasi semua.


Selain keluar masuk melalui interchange, Tol ini juga dilengkapi akses keluar masuk yaitu Gerbang Tol Jelupang menuju kawasan Residence One/BSD dan Gerbang Tol Parigi menuju kawasan Bintaro Jaya/Graha Raya.


Jika tol ini sudah beroperasi, maka warga BSD jika mau ke tol Jakarta Tangerang tidak perlu lagi bermacet-macet ria dulu di Jalan raya Serpong atau memutar jauh melalui tol BSD lanjut JORR. Begitu pula warga Bintaro Jaya yang langsung mendapat akses langsung dari Boulevard Bintaro Sektor 7 menuju Gerbang Tol Parigi akan lebih mudah mengakses Tol Jakarta-Tangerang.



Jika Tol Kunciran - Cengkareng sudah jadi dan tersambung dengan Tol Serpong - Kunciran maka ke bandara dari BSD ataupun Bintaro Jaya bisa-bisa tidak sampai 30 menit. Semoga dalam waktu dekat, tol ini sudah bisa dibuka untuk umum.

Friday, October 18, 2019

Progres Tol Serpong - Balaraja

Tol Serpong - Balaraja sudah lama ditunggu-tunggu oleh warga di daerah Parungpajang, Legok, Tigaraksa,sampai dengan Maja Kabupaten Lebak, Banten.  Tol ini dimulai dari Serpong dan berakhir di Balaraja, bersatu dengan Tol Jakarta - Merak. Tol yang direncanakan sepanjang sekitar 40 km ini perkembangannya cukup lambat. Sampai saat ini proyek baru dimulai di wilayah BSD.

Untuk Seksi I mulai dari BSD (The Green) dekat Stasiun Rawa Buntu sampai dengan Legok sepanjang sekitar 11 km sudah bisa dimulai pembangunannya karena lahannya sebagian besar adalah milik BSD. Saat ini pembangunannya baru terlihat di selatan Kantor Pusat Unilever sebelah barat sungai Cisadane. Pengerjaan jalan tol ini dikerjakan kontraktor pemerintah yaitu Wijaya Karya.



Mungkin masih sekitar 5 tahun lagi untuk menyelesaikan semua seksi Tol ini, mengingat pembebasan lahan dari Legok sampai dengan Balaraja masih sangat minim. Kalau tol ini sudah jadi semua, maka kota mandiri Maja yang sedang giat-giatnya dibangun perumahan berskala besar akan lebih mudah terakses sehingga semakin menggairahkan geliat perekonomian di sana.

Thursday, October 17, 2019

Review Hampir 2 Tahun Pakai GoPro Hero 6

Mahal banget..... menurutku mahal banget gopro hero 6 saat itu. Gopro merupakan kamera termahal yang pernah kubeli, Sekitar Rp7,5 juta kala itu.

Gopro HEro 6 yang kubeli itu tidak pernah sepenuhnya kugunakan semua fiturnya. Hampir 2 tahun ini aku telah banyak menemukan kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan:

  1. Bentuknya ringkas, kecil sehingga bisa ditaruh di kantong celana, praktis sekali. Kalau ada momen-momen yang unik, tinggal keluarkan gopro langsung rekam.
  2. Anti air, fitur inilah yang menjadi salah satu alasanku membeli gopro. Luar biasa kedap airnya. Saya pakai berkali-kali di kolam renang ataupun pantai bisa merekam dengan sangat bagus.
  3. Perekaman Outdoor menghasilkan warna yang ciamik banget, kontrasnya nyata.
  4. Cukup stabil gambarnya meskipun tidak pakai gimbal
  5. meskipun lensanya kecil tetap bisa merekam dengan sudut yang sangat lebar, tinggal pilih linear, wide, ataupun superwide.
  6. Cara pengoperasiannya gampang banget. Mendukung pengoperasian melalui touch screen. Adapula tombo shortcut untuk langsung merekam video.
  7. Bisa pula dioperasikan melalui HP dengan aplikasi gopro mobile.
Kekurangan:
  1. Baterainya cepat habis, perlu bawa baterai cadangan kalau perjalanan jauh, ke hutan, gunung, pantai atau yang butuh waktu lama.
  2. Jika dioperasikan agak lama, kameranya terasa hangat.
  3. Tidak cocok untuk perekaman indoor. Jika tata cahaya tidak bagus, akan menimbulkan efek kedip-kedip (gebyar-gebyar) di videonya. Gopro seri ini belum dirancang khusus untuk lowlight ataupun indoor.
  4. Perintah suara (voice command) agak susah untuk dimanfaatkan karena tidak support bahasa Indonesia, dan perlu pengucapan dalam bahasa Inggris dengan pengucapan yang jelas.
  5. Aksesoris aslinya mihil-mihil......
  6. Belum support bisa upload langsung ke youtube, padahal fitur ini mungkin sangat prospektif mengingat anak-anak muda zaman sekarang banyak upload video ke youtube.
  7. Sebaiknya perlu dilengkapi memori internal yang besar dan cepat dalam proses read n write, sehingga tidak merepotkan ketika penyimapanan ataupun transfer file.
Oiya dulu aku saat beli dapat minitripod aksesoris asli gopro, namanya kalau nggak salah Shorty. Shorty cukup membantu sekali untuk memegang lebih stabil si gopro. Hasilnya pun tidak mengecewakan meskipun ada satu dua scene yang terlihat patah-patah.

Untuk hasil fotonya pun sangat bagus, cocok untuk foto dengan jumlah orang yang banyak, karena sudut pandangnya bisa diseting sangat lebar atau superwide.

Berikut Contoh video-video yang diambil dengan gopro:





Secara umum saya puas dengan gopro yang telah menemani hari-hari saya ketika liburan, waktu luang, di kampus, ataupun sepanjang perjalanan saya meskipun saya mungkin tidak pernah menggunakan fitur tertitinggi misalnya 4K dalam merekam video, karena makan banyak memori bro.... Setingan saya cukup 1080 dan 60fps. Kalau buat syuting di pantai yang jernih dalam cuaca yang terang bisa menghasilkan kontras warna yang indah.



Wednesday, October 16, 2019

Review Dispenser Galon Bawah Polytron Hydra PWC 777

Sebenarnya bukan karena harus angkat-angkat galon keputusanku untuk beli dispenser galon bawah, melainkan cuma karena desainnya lebih elegan dan nggak kelihatan galonnya sehingga cocok ditaruh di ruang tamu ataupun keluarga.

Bingung mau pilih merek apa akhirnya pilihanku jatuh pada polytron hydra PWC 777. Meskipun dominasi warna putih, sebenarnya ada tiga pilihan variasi warna yatu hitam, merah hati, dan biru langit, kebetulan aku pilih yang warna hitam. Aku memilih polytron karena desainnya yang elegan minimalis dan tentunya aku percaya polytron meskipun merek dalam negeri sudah terbukti berkualitas sejak tahun 90-an.

Saat pertama kali memakainya aku agak kesulitan untuk memasang galonnya, tetapi setelah berkali-kali akhirnya gampang juga dan cepat. Memasukkan galonnya pun menjadi mudah karena ada semacam alas berodanya yang bisa dengan mudah ditarik keluar dan didorong masuk.

Untuk performanya menurutku cukup bagus. Ada 3 kran di dispenser yaitu air panas, netral, dan dingin. di belakang dispenser ada saklar untuk menyalakan air panas dan dingin, jadi kalau tidak begitu perlu bisa dimatikan saklarnya. Biasanya yang kumatikan adalah yang panas karena tidak terlalu terus-terusan butuh air panas. Namun, performa menghasilkan air panasnya menurutku cukup baik dan dari waktu menyalakan saklar sampai dengan panas optimal tidak butuh waktu terlalu lama.

Dispenser ini juga dilengkapi lampu LED indikator yaitu merah untuk air panas, hijau untuk air biasa, dan biru untuk air dingin. Nah, indikator lampu merah ataupun biru jika berkedip-kedip berarti itu dalam proses pemanasan atau pendinginan. Untuk kran air panas dilengkapi pengaman sehingga anak kecil tidak bisa memencet begitu saja  kran air panas, sehingga cukup aman.


Jadi dispenser galon bawah ini otomatis akan memompa air ke atas untuk masuk ke tangki jika level tangkinya mencapai batas ukuran tertentu (hampir habis). Dengan adanya tangki, jadi ketika mati listrik pun krannya masih bisa mengeluarkan air, karena ada cadangan di tangkinya.

Jika air di galon habis atau mendekati habis, maka indikator dispensernya akan berbunyi nyaring dan sebaiknya langsung kita cabut stop kontak dispensernya untuk melakukan penggantian galon. Jadi sebaiknya kita punya galon cadangan agar bisa segera mengganti galon yang kosong saat itu juga.

Selama lebih dari setengah tahun menggunakan dispenser ini, secara umum aku puas. Air dingin yang dihasilkannya pun menurutku cukup dingin meskipun tidak sedingin es. Air panasnya sudah cukup panas untuk menyeduh kopi, teh, ataupun minuman hangat lainnya.





Tuesday, October 15, 2019

Pusat Souvenir Oleh-oleh Labuhan Bajo

Ketika berwisata di Labuan Bajo tentunya kita tidak mau melewatkan begitu saja kenangan yang indah. Kenangan yang indah itu selain bisa kita abadikan lewat foto ataupun video, juga bisa kita awetkan melalui souvenir atau oleh-oleh khas Labuan Bajo.

Begitu pula dengan saya kala itu. Setelah asik selama beberapa hari mengabadikan momen keindahan Labuhan Bajo, Pulau Komodo, Pulau Padar, Pink Beach maka tibalah saatnya untuk membeli oleh-oleh. Selain buat koleksi sendiri, juga sekiranya membawa buah tangan untuk teman-teman di kantor.

Nah, kalau beli souvenir di hotel biasanya harganya kan lumayan mahal, dan tidak lengkap pula variasinya. Selama beberapa hari di Labuhan Bajo, entah saat di tepi pantai, di hotel, atau di tempat makan terbuka, seringkali kita dihampiri Bapak-Bapak penjual Kain Tenun.

Daripada ragu dengan harga yang ditawarkan oleh Bapak-bapak penjual itu karena males juga kalau menawarnya, maka kita bisa coba alternatif lain yaitu dengan langsung menyambangi toko oleh-oleh atau Pusat Souvenir bernama EXOTIC.


Exotic lokasinya sangat strategis di depan Bandara Komodo. Oleh karena itu kami baru menyambanginya menjelang kepulangan kami ke Jakarta, biar sekalian jalurnya. Ternyata di Exotic luar biasa banyak variasi souvenirnya. Aku sampai bingung dibuatnya. Tentunya ada Kain Tenun, magnet tempel, mug, gantungan kunci, baju-baju bertuliskan Pulau Komodo ataupun Labuan Bajo, sampai dengan Kopi Khas Flores..... Harga yang ditawarkannya juga masih terjangkau dan masuk akal.

Selain toko souvenir, Exotic juga menyediakan restoran yang menyajikan masakan khas Labuan Bajo dengan dominasi masakan ikan segar yang menggugah selera.




Monday, October 14, 2019

Melihat Langsung Komodo di Pulau Komodo yang Cantik

Dulu saya hanya kesampaian lihat Komodo di Kebun Binatang. Hewan yang mirip biawak tapi lebih besar ini salah satu hewan langka yang habitat aslinya hanya ada di Indonesia, tepatnya di Kawasan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur yang terdiri dari Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pulau Rinca.

Nah, awal September lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi Taman Nasional Komodo, khususnya di Pulau Padar dan Pulau Komodo. Kalau ke Pulau Padar tujuannya untuk naik ke Puncak Pulau untuk melihat pemadangan yang sangat memukau (Baca : Lihat Pemandangan Pantai dan Bukit Terbaik di Pulau Padar). Namun, di Pulau Komodo tujuan kami ya melihat Komodo, padahal Pantainya juga sangat jernih dan cantik, sayang untuk dilewatkan.

Pulau Komodo baru-baru ini ada wacana untuk ditutup, bahkan alternatif lainnya adalah dengan rencana dikenakannya tarif masuk yang sangat mahal yaitu Rp14 juta, WOW....! Pulau Komodo saat ini dikelola langsung oleh Balai Taman Nasional Komodo di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Di Pulau Komodo dilengkapi dermaga yang cukup representatif untuk disinggahi speedboat, kapal-kapal layar,  ataupun kapal pesiar berukuran kecil.

Berjalan sekitar 200 meter dari dermaga menuju Pulau, kita akan disambut gerbang bertuliskan Welcome to Komodo National Park. Terlihat bangunan-bangunan seperti gazebo besar, kantor administrasi, dan bangunan dengan berbagai pajangan poster yang menggambarkan profil Komodo.

Sebelum tracking ke hutan melihat komodo, kami diberi briefing terkait bagaimana sebaiknya perilaku kita ketika tracking dan berdekatan dengan Komodo oleh petugas taman nasional yang seringkali disebut Ranger yang akan mengawal kami untuk bertemu hewan prasejarah ini.

Saat itu kami sengaja memilih jalur tracking yang paling dekat karena keterbatasan waktu, sehingga kira-kira kami hanya berjalan 300 meter ke arah hutan sampai ketemu semacam restoran/cafe, nah di samping restoran itulah ada beberapa komodo yang sedang tidur-tiduran. Ranger menjelaskan kalau Komodo itu aktifnya pagi hari untuk mencari mangsa, dan ketika siang hari mereka cenderung malas-malasan ataupun menghangatkan badan karena mereka termasuk hewan berdarah dingin.

Yang berbahaya dari Komodo adalah air liurnya yang mengandung bakteri-bakteri mematikan. Komodo seringkali melumpuhkan mangsanya dengan menyerangnya dari arah belakang. Jadi ketika di Pulau Komodo kita perlu terus waspada dan jangan jauh-jauh dari para Ranger, apalagi ketika musim kemarau seperti sekarang ini, warna kulit komodo hampir menyerupai warna pohon-pohon ataupun rumput-rumput yang mengering atau menyerupai batu, sehingga berbahaya sekali jika kita lengah.

Lebih lengkap terkait cerita saya, bisa dilihat pada video di bawah ini:


TIPS Booking Jaringan Hotel Aston Jauh Lebih Murah Daripada di Traveloka

Sudah lumrah sekali sekarang jika kita booking hotel maka aplikasi mobile yangpertama kita akses seringkali adalah Traveloka, Tiket.com, Pegipegi, atau travel agent online lainnya. Sudah jarang yang menelpon langsung ke hotelnya, karena dirasakan kurang praktis.

Booking hotel di travel agent online besar seringkali mendapat diskon yang lumayan sehingga harganya bisa lebih murah dari tarif resmi hotelnya. Nah, untuk hotel jaringan Hotel Aston Internasional (Archipelago Group)  yang membawahi berbagai brand hotel mulai dari Fave hotel, Neo, Quest, Harper, Aston, The Alana, Grand Aston, Kamuela mempunyai aplikasi mobile sendiri untuk booking jaringan hotelnya, yaitu Archipelago Member.

Aplikasi Archipelago member bisa diunduh melalui Appstore ataupun Playstore. Ada banyak keuntungan menjadi member Archipelago Group melalui aplikasi ini, salah satunya yaitu mendapatkankan diskon 15% dari tarif online (sudah saya cek dibandingkan dengan Traveloka ternyata benar). Kemudian dapat diskon untuk makanan dan minuman hotel, serta kita bisa upgrade kamar jika masih ada kamar dengan kelas di atas kamar kita yang masih kosong pada hari itu. Yang paling penting lagi adalah kita tidak perlu membayarnya dulu, melainkan bisa membayarnya ketika datang dan free cancelation sampai pukul 3 sore jadwal hari kedatangan kita. Wow, asik banget.....

Oiya, untuk jadi membernya tidak perlu biaya, alias gratis selamanya......!

Untuk lebih jelasnya bisa lihat video di bawah ini: