Bunga Krisan kebanyakan dibudidayakan di dataran tinggi, tapi tidak menutup kemungkinan untuk dibudidayakan di dataran rendah meskipun tumbuhnya tidak bisa optimal. Penampakan fisik krisan yang 'terpaksa' harus tumbuh di dataran rendah biasanya daunnya jadi menebal, tanamannya lebih kerdil, dan bunganya lebih kecil dan jarang.
Kebetulan di rumah Tulungagung, ada bunga krisan kuning dan ungu yang masih bisa tumbuh saat ini meskipun pertumbuhannya tidak optimal alias agak kerdil, tapi bunganya tetap bermekaran meskipun sedikit.
Nah, tercetuslah ide untuk melakukan perbanyakan bunga krisan dengan menggunakan stek pucuk. Krisan sangat mudah di stek. Pertama-tama kita siapkan media tanam, kemudian kita gunting pucuknya dengan guntuing yang tajam. Ketika memilih pucuk yang akan dijadikan stek, pilihlah pucuk yang tidak ada bakal kuncup bunganya. Untuk mempercepat pertumbuhan akar, bisa diolesi dengan lidah buaya penampang batang yang dipotong.
Setelah itu tinggal ditancapkan ke media tanam berupa campuran tanah dan kompos, lalu disiram dengan air. Tempatkan di tempat yang ternaung dari sinar matahari selama proses penumbuhan akar. Siramlah jika media terlihat kering, karena proses perakaran krisan butuh kelembaban yang cukup. Dalam beberapa hari sudah akan tumbuh akar, ditandai dari luar dengan penampakan setek pucuk yang masih segar dan muncul tunas daun baru.
Selamat mencoba.....